Home » » Mengupas Syiah

Mengupas Syiah



Masih ingatkah Anda dengan peristiwa memilukan pada bulan Februari lalu? Pemukulan satpam Majlis Az-Zikra pimpinan ustadz Arifin Ilham. Sekitar 30 orang dari Syiah memukuli beliau.  Hal itu terjadi dipantik oleh isi spanduk yang terbentang di Perumahan Muslim Az-Zikra. Bunyinya: “Kami warga Bukit Az-Zikra Sentul Menolak Paham Syiah.” Para pembela Syiah menilai, isi spanduk tersebut telah memantik keresahan mereka.

Syiah kembali menjadi trending topic. Jika Anda melihat berita mancanegara akhir-akhir ini, berita  apa yang jadi pembicaraan hangat? Syiah Houthi di Yaman. Upaya mereka menjadikan Yaman negara Syiah kelima setelah Iran, Irak, Lebanon dan Suriah, telah menyita perhatian dunia. Pertikaian syiah dan Ahlus Sunnah memang tak ada habisnya. Rasa penasaran masyarakat, khususnya Indonesia, tersulut. Sebenarnya, apa itu syiah? Apakah itu bagian dari islam seperti Muhammadiyyah, NU? Mengapa mereka selalu berbuat kerusakan? Saat akan ada kajian yang membahas tentang syiah, kenapa mereka selalu mengganggunya?

Safari ilmu pada hari Sabtu (18/4) kali ini mengantarkan saya dan beberapa teman ke Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tempat dimana kantor perwakilan World Assembly of Moslem Youth (WAMY) Indonesia berada. Berdasarkan pada info yang saya dapat, siang ini akan ada kajian yang membahas tentang syiah disana. Memang benar, sampai di lokasi, banner di Aula WAMY tertulis jelas “Mengenal Sejarah dan Perkembangan Syiah.

K.H. Ahmad Najiyullah, Lc. Penerjemah buku gerakan keagamaan dan pemikiran ini, menjabat sebagai salah satu penasehat WAMY ini satu kali dalam satu bulan, tepatnya hari sabtu pada pekan ketiga, mengisi kajian rutin gerakan keagamaan dan pemikiran di kantor WAMY. Kajian ini membahas berbagai macam pemikiran keagamaan yang ada di zaman sekarang. Hizbut tahrir, Syiah, Ahmadiyah, Ahlus Sunnah dan lain lain dibahas secara berkala setiap bulannya. Pada edisi kelima Sabtu (18/4) kali ini membahas tentang syiah. Satu hal yang diharapkan para hadirin saat itu ; semoga penganut syiah tidak mengusik kajian ini!

“Secara bahasa, syiah itu berarti pendukung, pembela. Sedang secara istilah, Ibnu Hazm mendefinisikan syiah sebagai sekumpulan orang yang membela Ali bin Abi Thalib, sepupu Rasulullah SAW dan mengatakan bahwa beliau lah yang lebih berhak menjadi imam sepeninggal Rasulullah SAW dibandingkan Abu Bakar, Umar bin Khottob, dan Utsman bin Affan” tutur K.H. Ahmad Najiyullah, Lc mengenai pengertian Syiah.

Dihadiri sekitar 100 hadirin, K.H Ahmad Najiyullah, Lc bersemangat menjelaskan tentang syiah. Sejarah munculnya syiah oleh Abdulah bin Saba’. Sejumlah tokoh syiah lain seperti Ayyatullah Khumaini, pelopor revolusi syiah Iran di tahun 1979. Kitab-kitab karya ulama syiah seperti Al Kafi, kitab hadits yang disamakan derajatnya shohih Bukhori milik Ahlus Sunnah, tentunya kitab itu berisi hadits-hadits palsu karangan mereka! Dan berbagai macam bagian syiah mulai dari Zaidiyah, Imamiyah, sampai Houthi.

”Syiah memang identik dengan kebencian mereka terhadap 3 Sahabat tersebut. Namun tidak semua syiah seperti itu. Ada bagian dari syiah yang tetap mengakui 3 sahabat itu. Syiah Zaidiyah. Syiah ini yang paling dekat dengan Ahlus Sunnah. Penganut syiah paling banyak ada di Yaman. Tapi, syiah zaidiyah sudah tidak ada, tinggal sebuah nama. Syiah Houthi yang membuat kerusakan di Yaman sekarang bukan lah Syiah Zaidiyah!” Ungkap K.H Ahmad Najiyullah dengan menggebu-gebu.

Secara khusus, kajian kali ini membahas bagian syiah yang masih eksis sampai sekarang, yakni Syiah Imamiyah. Syiah yang disebut juga syiah Isna Asy’ariyah. Karena mereka meyakini konsep 12 Imam (Isna Asyar dalam bahasa Arab berarti dua belas). Bermula pada iman pertama, Ali bin Abi Thalib. Lalu keturunan beliau, Hasan, Husain, Ali Zainal Abidinin sampai imam yang kedua belas, Muhammad mahdi.

“Uniknya, imam kedua belas ini, Muhammad mahdi ketika masih kecil, dia masuk ke dalam sebuah gua di Samara, daerah dekat Irak. Begitu masuk, dia tidak kembali lagi. Nah, orang syiah ini menunggu kembalinya imam mahdi ini sampai sekarang! Di depan gua itu sampai sekarang dijaga oleh orang syiah” Ujar K.H Ahmad Najiyullah sembari tertawa.

Syiah bukan lah bagian dari islam. Dalam segi akidah dan ajaran, semuanya berbeda dengan Ahlus Sunnah. Sayang, karena adzan ashar telah berkumandang, akidah dan ajaran mereka belum sempat dibahas oleh K.H Ahmad Najiyulah, Lc pada siang ini. Dan akan dilanjutkan pada Sabtu siang pekan ketiga bulan depan. Yah sepertinya bulan depan saya harus ke WAMY lagi.


Thanks for reading Mengupas Syiah

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Cerpen (1) it's me (10) Prosa (2) Special (13) Theory of me (6) Think again (8)
Powered By Blogger